-----------------------------------------------------------------

Selasa, 19 Juni 2007

#1.4. Séks Kilat


Lelly

Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/ Tgl Lahir : Jakarta, 8 April
Usia : 31 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status : Isteri Pengusaha, Ibu 1 Orang Anak



Soré hari, di rumah Ci Lelly. . .


Leo: “Ci Lelly, saya pulang dulu ya!”

Lelly: “LEO!?” (sedang berada di dalam toilét)

Leo: “Iya?”

Lelly: “Kamu tunggu sebentar, tunggu sebentar. . .IMAAH!!”

Imah: “YA, BU?!”

Lelly: “BUKAIN PINTU!!! PAK LEO UDAH MAU PULANG!!”

Imah: “Baik, Bu. . .”

Lelly: “IMAAH!!”

Imah: “Iya, Bu?”

Lelly: “KAMU JAGA DI DEPAN DULU AJA, BARENG SAMA SOPIR;
PAK AMIN! SAYA LAGI MAU BICARA DULU SAMA PAK LEO!”

Imah: “Ya, Bu. . .” (keluar membuka pintu)

Lelly: “LEO??”

Leo: “Ya, Ci Lelly??”

Lelly: (Membuka pintu toilét), “Kamu cepetan masuk ke sini. . .cepetan,
cepetan!” (kelihatan sedang telanjang)

Leo: (Buru-buru masuk ke kamar kecil), “Kenapa, Ci Lely??”

Lelly: “Buka celana kamu, buka celana kamu!”

Leo: “Oh!! Mau ngapain, Ci Lelly??”

Lelly: “Udah, kamu buka baju kamu aja!!” [buru-buru membuka
kancing dan ritsléting celanaku]

Leo: (Membuka bajunya dan melémparnya ke lantai), “Ahhh. . .”

Lelly: “Kamu pasti belum pernah diginiin, kan?” [langsung menurunkan
celanaku ke bawah, sehingga penisku yang sedang berdiri tegang
di balik celanaku itu pun menyembul keluar]

Leo: “Ci Lelly??” (telanjang)

Lelly: [Tanpa banyak bicara lagi, langsung memasukkan batang penisku
yang besar dan panjang itu ke dalam mulutnya dan berusaha
menelan seluruhnya], “MMHHHH. . .HHH. . .”

Leo: “AAaahh. . .” [penisku nampaknya hanya bisa masuk separuh ke
dalam mulut Ci Lelly, karena mulut Ci Lelly mémang agak kecil],
“OOoohh. . .Ci Lelly. . .kocokin pangkalnya. . .”

Lelly: [Mengocok-ngocok pangkal penisku, sambil menggoyang-goyangkan
kepalanya maju mundur; mengulum batang penisku dengan bibirnya],
“MMH. . .MHG. . .AHGH. . .”

Leo: “AHH! AHH. . .Ci Lelly. . .”

Lelly: [Makin mempercepat kuluman dan kocokan tangannya pada batang
penisku sambil berjongkok], “MMMHHH. . .MMHHG. . .AAAHH. . .
. . .MMMHHH. . .”

Leo: “Aaahh. . .Ci Lelly. . . . . . . .” (gemas)

Lelly: “MMMMUAAHH!” [mengeluarkan batang penisku dari mulutnya],
“Sekarang kamu duduk di atas closét sana. . .”

Leo: (Duduk di atas dudukan closét duduk yang sudah tertutup tutupnya),
“Ci Lelly. . .”

Lelly: [Berdiri mengangkang membelakangiku, sambil menyodorkan
pantatnya ke arahku], “Mmmhh. . .”

Leo: (Tanpa perlu bertanya apa yang harus dilakukan, langsung menjilati
lubang vagina Ci Lelly), “Alalalallah. . .Aaallhh. . .Aaallh. . .Aallh. . .”

Lelly: “Ooohh. . .Leooo. . .iyaaahh. . .Aaahh. . .”

Leo: “Aaeell. . .Aaeell. . .Aaeell. . .Ci Lelly. . .Aaeell. . .Aaeell. . .Aaeell. . .”
(terus menjilati vagina Ci Lelly sambil memeluk pahanya)

Lelly: “Aahh. . .sekarang masukin penis kamu itu ke dalam vagina saya. . .”
[bersiap menerima tusukan penisku ke dalam lubang vaginanya]

Leo: (Mengarahkan batang penisnya ke lubang vagina Ci Lelly),
“Pantatnya turunin, Ci Lelly. . .”

Lelly: [Menurunkan pantatnya, hingga lubang vaginanya menémpél tepat
di ujung batang penisku], “Ahhh. . .”

Leo: “Iyaah. . .sekarang teken ke bawah. . .”

Lelly: (Menekan pantatnya ke bawah pelan-pelan), “Aaaahh. . .”


FLLLLEEP…


Leo: [Sedikit demi sedikit, ujung batang penisku pun mulai masuk
ke dalam lubang vagina Ci Lelly], “A-Aaaahh. . .” (memegang pinggul
Ci Lely dengan kedua tangannya, sambil terus mengamati penisnya
masuk)

Lelly: “AAaahhhh. . .” [penisku mulai tertelan masuk ke dalam tubuhnya
melalui lubang vaginanya; kepala penisku sudah masuk]


FLEP!


Leo: (Membantu menekan pantat Ci Lely ke bawah, supaya vagina Ci Lelly
bisa langsung menelan batang penisnya seluruhnya dengan satu kali
gerakan yang mulus), “Aaaaaaahhh. . .”


FLOPP!!


Lelly: “AAAH!!!”

Leo: “Ci Lelly. . .” [penisku berhasil masuk seluruhnya ke dalam lubang
vagina Ci Lelly]

Lelly: “Aaaahhh. . . . . . . .énak, Leo??”

Leo: “OOoaaahh. . .énaaak banget!! Rasanya anget. . .basah. . .Aaahh. . .
goyangin, dong. . .”

Lelly: (Menyandarkan tubuhnya ke belakang. Dengan berpegangan
di dudukan closét, ia mulai menggoyang-goyangkan pantatnya
naik turun), “Aaah. . .Aaah. . .Aaah. . .Aaah. . .Iyaahh. . .Aaah. . .”

Leo: “Uuuuggghhhh. . .énaaaaaak benerrr. . .” (ikut menggoyangkan
pantatnya naik turun, sambil mendekap buah dada Ci Lelly dari
belakang)

Lelly: “Aaaaahhh. . .Leooo. . .penis kamu bener-bener énaaak. . .Ahh. . .
Ahh. . .Ahh. . .Ahh. . .Ahhh. . .”

Leo: “Ooh, yéaaahh. . .vagina Ci Lelly juga. . .Aaah. . .Aaah. . .Aaah. . .”

Lelly: [Menyandarkan punggungnya ke dadaku, sambil melingkarkan tangan
kanannya ke belakang léhérku. Lalu, dengan ditopang oleh tangan
kirinya, mulai menggoyang-goyangkan pantatnya lagi], “Aaahh. . .
Aaah. . .Aaah. . .Ahh. . .mainin itil saya, dong. . .”

Leo: (Memain-mainkan itil Ci Lelly dengan tangan kanannya, sambil tangan
kirinya meremas-remas buah dada sebelah kiri Ci Lelly), “Aaahh. . .”
(menatap wajah Ci Lelly)

Lelly: “Aaaahhh. . .Ahh. . .Ahh. . .Ahh. . .Ahh. . .” [menatap wajahku juga],
“Yang sebelah kanan dibiarinin aja??” (melihat ke arah buah dada
kanannya)

Leo: “Mmmmm. . .Mmmm. . .Mmm. . .Aellalah. . .Aellalahh. . .Mmmh. . .”
(menciumi dan menjilati buah dada sebelah kanan Ci Lelly)

Lelly: “Aaahh. . .Aaah. . .yéaaah. . .Ahh. . .Ahh. . .Ahh. . .Ahh. . .” (terus
menggoyangkan pantatnya)

Leo: “Aahh. . .Ci Lelly. . .” (menghentikan permainan kedua tangannya
di itil dan buah dada Ci Lelly, lalu berpegangan di dudukan closét),

Lelly: “Aaahh. . .” [menarik tubuhnya ke depan, lalu menopang tubuhnya
dengan tangan kirinya di ujung dudukan closét. Sambil memegang
témbok di sebelah kanan closét, ia pun mengangkat pantatnya
sedikit ke atas; memberiku ruang gerak yang lebih leluasa untuk
bisa menggoyang-goyangkan pantatku naik turun lebih cepat lagi]

Leo: “Iyaaah. . .” [langsung saja kugoyang-goyangkan pantatku naik turun
secepat mungkin], “Aaah. . .Aaah. . .Ahh. . .Ahh. . .Ahh. . .Ahh. . .”
[penisku pun bergerak-gerak naik turun di dalam lubang vagina
Ci Lelly; bergerak-gerak keluar masuk menusuk-nusuk lubang
kewanitaannya]

Lelly: “AAaahh. . .Aaah. . .Aaah. . .Aaah. . .iyaaa, Leo. . .goyangin teruuus. . .
Aahh. . .Aahh. . .Aahh. . .Hahh. . .Hahh. . .Hahh. . .Aaahh. . .”

Leo: (Makin gila mengoyangkan pantatnya. Menggerak-gerakkan penisnya
yang sedang menancap di dalam vagina Ci Lelly dengan nafsu yang
begitu menggebu-gebu), “Aahh. . .Ahh. . .Ahh. . .Ahh. . .Ahh. . .Ahh. . .”


FLAPS!!


Leo: “AHH!”

Lelly: “AWWWWWW. . . . .kenapa penisnya dikeluarin?”

Leo: “Kelepas sendiri, Ci Lelly. . .posisi begini mémang kurang énak. . .”

Lelly: “Udah lagi énak tuh, tadi. . .”

Leo: “Udah! Sekarang gantian Ci Lelly yang duduk di closét.”

Lelly: “Oké. . .” [bangkit berdiri, lalu membalikkan tubuhnya menghadap
ke arahku], “Cepetan, cepetan. . .! Takutnya pembantu di luar udah
nunggu kelamaan. . .nanti kalo dia masuk ke dalem rumah, terus tau
kita berdua lagi ada di dalem WC, dia curiga, lagi??”

Leo: (Bangkit dari dudukan closét), “Ayo, Ci Lelly. . .”

Lelly: (Berbaring di atas dudukan closet, lalu mengangkat kedua kakinya
tinggi-tinggi ke atas, mengangkangkan kedua pahanya selébar
mungkin, sambil menahannya dengan kedua tangannya),
“Aaahh. . . . . . .Leo?? Kamu tunggu apa lagi?”

Leo: (Mendekati tubuh Ci Lelly, sambil memandang ke arah vaginanya),
“Ooohh. . .Ci Lelly. . .pemandangan ini bikin penis saya jadi makin
keras. . .” (memegang batang penisnya), “Saya masukin lagi, ya. . .?!”

Lelly: “Iyaahhh. . .cepetan, masukin! Saya udah ga tahan, nih. . .”

Leo: (Menémpélkan ujung kepala penisnya ke mulut lubang vagina Ci Lelly,
sambil membuka bibir kemaluannya dengan ibu jari tangan kirinya)

Lelly: “Aaah. . .pelan-pelan. . .”

Leo: (Membuka bibir kemaluan Ci Lelly lagi dengan ibu jari tangan
kanannya dan mulai mendorong penisnya masuk ke dalam lubang
vaginanya lagi), “MMM. . .”


SLEPP...


Leo: (Kepala dan hampir separuh batang penisnya sudah masuk dan
berada di dalam lubang vagina Ci Lelly), “OOOOH!”

Lelly: [Memandangi vaginanya yang sedang dimasuki batang penisku],
“Aaahh. . .iyaaahh. . .dorong teruuuss. . .dalemin. . .dalemin lagi!”


FLOPP!!!


Leo: (Penisnya masuk dalam sekali ke dalam lubang vagina Ci Lelly),
“AAAAAH!”

Lelly: “AAH!!”


PANT PANT PANT PANT…


Leo: (Langsung memaju-mundurkan pantatnya berulang-ulang; mengocok-
ngocok batang penisnya di dalam vagina Ci Lelly yang basah dan licin),
“AAHH! CI LELLY. . .RASANYA SEMPIT BANGET!! AAAHHH!!!”

Lelly: “AHHHH!!! IYAAAH!! KAYAK GITU! KOCOKIN TERUS PENIS
KAMU YANG GEDÉ ITU DI DALEM VAGINA SAYA!! AAAH!!!”


PANT PANT PANT PANT PANT…


Lelly: “AAAHH!!! PENIS KAMU BENER-BENER GEDÉ, LEOO!!! TERUS
NGÉNTOTIN SAYA!!!! UHHHGHH!!!”

Leo: “AAAAAAAAA-AAHHH!!! AAH! AAH! AAH! AAH! AHH! AHH!!”
(terus menggoyang-goyangkan pantatnya maju mundur)

Lelly: “OOHHHH! LEOOO!!! SAYA UDAH MAU KELUAR, NIH!
SAYA UDAH MAU KELUAAAARRR!!!!!”

Leo: “IYAHHH! KELUARIN AJA, CI LELLY! SAYA SENENG NGOCOK-
NGOCOKIN PENIS SAYA DI DALEM VAGINA CI LELLY YANG
BASAH DAN LICIN! AAAAH!!!”

Lelly: “NNNNN. . .AAAAAAAAAAAHHHHHHHH!!!!!!!!” (keluar cairan
lendir dari dalam vaginanya dalam jumlah yang sangat banyak)


SQUIRT CRET CROOT CROT PROT…


Leo: “AAAGHH!!! CI LELLY!! KALAU VAGINANYA SAMPÉ BASAH
DAN LICIN KAYAK GINI, KAYAKNYA SEBENTAR LAGI SAYA
BAKALAN KELUAR!”

Lelly: “AAHhh. . .jangan keluarin di dalem, yah. . .saya lagi masa subur,
soalnya. . .bisa hamil! Aaahh. . .Aaah. . .Aahh. . .”

Leo: “AAAH! AAH! AHH! GAPAPA, CI LELLY!! BIAR NICOELLE PUNYA
ADIK!!!”

Lelly: “AH! AH! AH! AH! Terus goyangin kayak gitu! Rasanya énak banget
di dalem vagina saya! AH! AH! AH! IYAHH! AHH!”

Leo: “OHHH!!! INI DIA. . . . .UGGG. .SAYA GA BISA TAHAN LAGI. . . .”

Lelly: “Ayo! Keluarin di luar aja!”

Leo: (Membiarkan penisnya tetap berada di dalam vagina Ci Lelly), “SAYA
KELUAAAAAAARRR!!!!! AHH!! AHH!! AAAAAAAAAAAHHHH!!!”


CRROOTT… CRROTT… SPLURT…

SPLURT… CROOT… CROOT… SPLAT…


Lelly: “OOOHH!! Di dalem??!”

Leo: (Menyemprotkan semua cairan spermanya di dalam vagina Ci Lelly),
“Ooohhh! Ci Lelly mémang bener-bener hébat! Sperma saya keluar
sampé banyak banget!”

Lelly: “Ah! Aah! Aah! Ah!”

Leo: (Menekan penisnya dalam-dalam ke dalam lubang vagina Ci Lelly;
menétéskan cairan sperma terakhirnya di dalam lubang yang basah
dan nikmat itu), “Aaaahhh. . .”

Lelly: “Aah. . .Leooo. . .Aah. . .Aah. . .”

Leo: (Menarik penisnya keluar dari dalam vagina Ci Lelly. Dan, cairan
sperma di dalam vagina Ci Lelly pun ikut belépotan keluar membasahi
pantatnya, lalu jatuh menétés ke lantai), “Oh God, Yes. . .”

Lelly: “Ah. . .Ah. . .” (memejamkan kedua matanya)


Sementara itu, di luar rumah. . .


Imah: “Pak! Ibu sama Pak Leo, kok lama, ya?”

Amin: “Lagi NGÉWÉ, kali!!?”


~TAMAT~

Tidak ada komentar: